aku habis baca buku, judulya itu bagus banget, Membaca Pikiran Orang Seperti Membaca Buku, nah aku baca di halaman awal tuh membahas tentang PERASAAN ORANG, ternyata dalam ilmu psikologi ada beberapa ciri khas perasaan, antara lain :
SUBYEKTIF
misal: saya lebih suka tempe goreng dari pada ayam goreng, ini terkesan tidak obyektif. dari nilai gizi jelas daging lebih bergizi, dari unsur bahan jelas ayam lebih enak daripada kedelai (karena saya bukan vegetarian). secara obyektif seharusnya ayam lebih dipilih daripada tempe goreng. bagi saya tempe lebih punya "teste". saya ga peduli orang mau bilang apa. inilah subyektifitas saya. sangat mungkin setiap orang memiliki selera perasaan yang berbeda-beda.
MUDAH BERUBAH
Apa yang kita benci hari ini, bisa jadi kita sukai esok hari. apa yang anda rasakan saat ini ketika membaca artikel ini akan berubah ketika anda membacanya kembali di lain waktu. nasi goreg yang sangat lezat ketika kita sarapan mungkin akan membosankan jika kita memakannya di sore hari.begitu pula perasaan kita yang mudah berubah. namun kadang perasaan itu juga bisa dipengaruhi karena proses. sebuah proses yang lama akan melahirkan perasaan yang lebih dalam dibanding dengan proses yang cepat, orang yang jatuh cinta karena proses pembiasaan akan lebih bertahan daripada yang cinta pada pandangan pertama.
TIDAK BERDIRI SENDIRI
perasaan tidak akan muncul tanpa adanya stimulasi atau berhubungan dengan proses jiwa yang lain. perasaan baru muncul ketika kita melakukan pengamatan, berfantasi atau berfikir. perasaan tidak akan merasakan apapun tanpa stimulasi
MENGANDUNG PENILAIAN
Dalam rasa sebenarya kita membandingka perasaan-perasaan yang sudah pernah kita alami sebelumnya, sebelum kemudian kita menilainya. ini menyenangkan atau tidak menyenangkan. apa yang menyenangkan bagi seseorang belum tentu menyenangkan bagi orang lain.
BERGERAK
Rabu, 31 Oktober 2012
Senin, 29 Oktober 2012
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Anak berkebutuhan khusus/ABK adalah individu yang secara
signifikan memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
karena kelainan fisik, emosional, mental, social dan atau memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa. Mereka berada di sekolah khusus, di sekolah
umum, di masyarakat/ tidak bersekolah
Antar individu
memiliki perbedaan, antara lain :
·
Perbedaan
keadaan mental
·
Kemampuan
panca indera
·
Kemampuan
gerak motorik
·
Kemampuan
komunikasi
·
Perilaku
social
·
Keadaan
fisik
·
Keadaan
dalam pencapaianprestasi belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran.
Anak berkebutuhan
khusus dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Kelompok Kelainan fisik
·
Kelainan
tubuh (tunadaksa)
·
Indra
penglihatan (tunanetra)
·
Indra
pendengaran (tunarungu)
·
Kelainan
wicara
2. Kelompok Kelainan mental
·
Mental
tinggi
·
Mental
rendah
·
Berkesulitan
belajar spesifik
Penyebab terjadinya
anak berkebutuhan khusus adalah sejak dalam kandungan, saat lahir, setelah
dilahirkan. Tetapi itu semua bukan jadi penyebabnya jika sejak dalam kandungan,
saat lahir, setelah dilahirkan tidak ada penyebab/factor ex.
Ø Penyebab terjadinya ABK saat dalam
kandungan
·
Factor
keturunan
·
Malnutrisi
·
Penyakit
ibu
·
Penyakit/luka
di otak janin
·
Gangguan
lingkungan kehamilan
Ø Penyebab terjadinya ABK saat
dilahirkan
·
Kekurangan
oksigen pada sistem syarat pusat
·
Kelahiran
yang dihalangi
·
Kelahiran
yang dipaksa
·
Penggunaan
alat yang salah
·
prematuritas
Jumat, 26 Oktober 2012
MAKALAH PANCASILA
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan
pemersatu bangsa Indonesia. Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila terhadap
bangsa dan negara Indonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan
sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia seperti keragaman suku,
agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit
jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus dipersatukan.
Peran mahasiswa terhadap bangsa dan negeri ini bukan hanya
duduk di depan meja dan dengarkan dosen berbicara, akan tetapi mahasiswa juga
mempunyai berbagai perannya dalam melaksanakan perubahan untuk bangsa
Indonesia, peran tersebut adalah sebagai generasi penerus yang melanjutkan dan
menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada suatu kaum, sebagai generasi pengganti
yang menggantikan kaum yang sudah rusak moral dan perilakunya, dan juga sebagai
generasi pembaharu yang memperbaiki dan memperbaharui kerusakan dan
penyimpangan negatif yang ada pada suatu kaum.
Sedangkan sejarah Pancasila adalah bagian dari sejarah negara
Indonesia. Sehingga tidak heran bagi sebagian pihak, Pancasila dianggap sebagai
sesuatu yang sakral yang harus kita hafalkan dan mematuhi apa yang diatur di
dalamnya. Ada pula sebagian pihak yang sudah hampir tidak mempedulikan lagi
semua aturan-aturan yang dimiliki oleh Pancasila. Mungkin kita sebagai
mahasiswa harus cermat dalam memahami arti penting dari pancasila. Bentuk dari
pengamalan pancasila bagi para mahasiswa Pendidikan Luar Biasa dapat diartikan
sebagi suatu misi untuk tetap menggunakan pancasila sebagai dasar pembangunan
jiwa social mahasiswa,baik dari segi pengamalan secara langsung dengan
diadakannya berbagai kegiatan social kemasyarakatan ataupun secara tidak
langsung yakni dengan terus belajar memahami makna dan arti penting pancasila
sebagai pemantapan jati diri seorang mahasiswa Pendidikan Luar Biasa.
Masalah pokok yang hendak dikemukakan di sini adalah
kenyataan bahwa Pancasila memiliki peran yang sangat kompleks bagi para
mahasiswa, peran tersebut merupakan salah satu upaya mengamalkan pancasila
sebagai ideologi negara bagi mahasiswa PLB dalam membangun jiwa persatuan dan
kesatuan sesama manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
B.
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah
makna pancasila bagi para mahasiswa Pendidikan Luar Biasa (PLB)
2. Apakah
arti penting pancasila dalam kehidupan mahasiswa PLB
3.
Apakah dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman,
dapat membangun jiwa sosial
C.
Tujuan
Tujuan
Penulisan Makalah
a.
Untuk mengetahui sejauh mana Pancasila cocok dengan mahasiswa PLB
b.
Untuk mengetahui arti penting dari adanya Pancasila bagi para mahasiswa PLB
c.
Untuk mengetahui bagaimana seharusnya mahasiswa PLB membangun jiwa social
melalui pengamalan pancasila sebagai ideologi Negara
D. Manfaat
Manfaat
Penulisan Makalah
a.
menyadarkan mahasiswa khususnya mahasiswa PLB untuk
mengetahui peran penting pancasila dalam kehidupan sehari-hari
b.
memberikan arah pandangan hidup yang jelas
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
ARTI PENTING KEBERADAAN PANCASILA
Pancasila sebagai dasar negara memang sudah final. Menggugat
Pancasila hanya akan membawa ketidakpastian baru. Bukan tidak mungkin akan
timbul chaos (kesalahan) yang memecah-belah eksistensi negara kesatuan.
Akhirnya Indonesia akan tercecer menjadi negara-negara kecil yang berbasis
agama dan suku. Untuk menghindarinya maka penerapan hukum-hukum agama (juga
hukum-hukum adat) dalam sistem hukum negara menjadi urgen untuk diterapkan.
Sejarah Indonesia yang awalnya merupakan kumpulan Kerajaan yang berbasis agama
dan suku memperkuat kebutuhan akan hal ini. Pancasila yang diperjuangkan untuk
mengikat agama-agama dan suku-suku yang ada dalam masyarakat itu harus tetap
mengakui jati diri dan ciri khas yang dimiliki setiap agama dan suku.inilah
nantinya yang menjadi bukti dari penerapan nilai-nilai pancasila sehingga
tercapai persatuan dan kesatuan. keberadaan pancasila sebagai dasar negara
tidak lepas dari peran serta para pemuda yang gigih dalam mengamalkan setiap
kandungan isi.
Dalam fenomena dewasa ini banyak sekali terjadi
kesalahpahaman dalam cara pangamalan setiap kandungan isi pancasila, terlebih
bagi para penerus bangsa seperti mahasiswa, banyak kalangan mahasiswa yang
justru tidak memahami maksud dan tujuan dari pancasila. Banyak yang mengetahui
pancasila tetapi tidak dapat mengamalkan nilai yang terkandung didalam
pancasila tersebut.
Mahasiswa mempunyai berbagai problematika yang tidak sama
dalam proses pengamalan pancasila. Sebagai mahasiswa Pendidikan Luar Biasa,
pancasila adalah sarana penting dalam mengembangkan rasa saling tolong menolong
antar sesama manusia, karena mempunyai tugas dan tangung jawab yang besar dalam
setiap pekerjaannya.
- SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan oleh karenanya manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab. Kepercayaan kepada Tuhan yang selalu memberi
jalan terang dalam setiap langkah yang akan kita lakukan. Penerapan rasa
kebanggaan terhadap agama yang dianut oleh setiap orang akan mendorong untuk
saling bekerja sama dan saling tolong menolong.
Agama mempunyai fungsi
yang penting antara lain:
·
Agama sebagai Sumber
Inspirasi.
Bagi bangsa indonesia,
agama dapat menjadi sumber inspirasi dalam berbudaya baik yang berupa fisik
maupun non fisik. Adanya rasa tanggung jawab sebagai hamba Tuhan untuk
melaksanakan suatu kebaikan bagi orang lain yang membutuhkan, nilai moralitas
yang terkandung didalam ajaran agama untuk saling berbuat baik dan bermanfaat akan
memacu semangat para mahasiswa untuk melaksanakan perintah kebaikan tersebut.
Sebagai mahasiswa tentu untuk mendapatkan nilai kebaikan akan semakin mudah
dilaksanakan. Mahasiswa adalah masa yang aktif untuk melaksanakan kegiatan sosial
kemasyarakatan.
·
Agama sebagai Sumber
Moral.
Agama di Indonesia dapat
memberikan dorongan batin maupun moral atau akhlak yang baik bagi mahasiswa.
Pembangunan moral akan dapat berjalan dengan baik karena dilakukan dengan
semangat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan sebagai elemen utama manusia
dalam menjalankan perintah dan larangan yang termuat dalam kitab suci akan
dapat memaknai arti penting dari sebuah kebaikan, karena itu mahasiswa harus
senantiasa berbuat kebaikan apa lagi sebagai seorang mahasiswa Pendidikan Luar
Biasa (PLB). Karena moral atau akhlak yang baik itu akan dapat berkembang saat
usia kita masih muda. Proses yang cepat dan adanya faktor pendukung mempermudah
untuk tetap menjalankan setiap kebaikan dan tindakan yang dapat meringankan
beban orang lain.
·
Agama sebagai Sumber Pedoman
Hidup Mahasiswa
Agama
adalah suatu fondasi kehidupan masyarakat beragama, karena mengandung perintah
dan larangan yang harus ditaati oleh setiap pemeluknya, oleh karena itu,
sebagai mahasiswa harus mengerti bagaimana yang harus dilakukan demi
tercapainya keutamaan dalam perintah untuk berbuat kebaikan dan menjauhi
larangan Tuhan. Profesi yang menuntut kita untuk saling membutuhkan satu sama
lainnya.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna sila ini adalah:
- Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
- Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing walaupun berbeda tapi tetap dalam rasa kebersamaan
- Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
2. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BEREDAB
Sila kemanusiaan yang adil dan
beradab manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama haknya dan
kewajiban-kewajiban azasinya, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, dan
keparcayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
Karena itu dikembangkanlah sikap saling ,mencintai sesama manusia, sikap
tenggang rasa serta sikap tidak menghina terhadap orang lain.
Kemanusiaan yang adil dan beradab
berarti menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, melakukan kegiatan-kegiatan
kemanusiaan dan berani membela kebenaran dan keadilan. Manusia adalah
sederajat, maka bangsa Indonesia merasakan dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama
dengan bangsa lain.
Sila kedua yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradap”,
menjalaskan kita akan pentingnya nilai-nilai keadilan dalam kehidupan kita
sebagai seorang mahasiswa Pendidikan Luar Biasa (PLB), karena dalam kenyataan
sehari-hari, kita akan bertemu langsung dengan orang yan mempunyai kehidupan
yang berbeda dengan kita. Rasa keadilan yang diharapkan akan mampu
mempersatukan setiap elemen-elemen masyarakat, tanpa adanya rasa saling
menjatuhkan dengan keadan yang sangat berbeda jauh dengan manusia normal
lainnya. Perlu adanya pengembangan dalam diri seorang mahasiswa PLB rasa saling
mengakui persamaan derajat, persamaan hak, persamaan kewajiban antarmanusia
satu dengan yang lainnya. Pengembangan yang disertai rasa saling mencintai satu
sama lain tanpa harus membeda-bedakan, toleransi terhadap siapapun mereka.
Sebagai seorang mahasiswa Pendidikan Luar Biasa (PLB), sangat diperlukan sekali
karena memiliki nilai-nilai moral yang nantinya dapat dijadikan bekal untuk
kedepannya.
3. SILA PERSATUAN INDONESIA
Sila Persatuan Indonesia,
menempatkan manusia Indonesia pada persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan Bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Menempatkan
kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi, berarti manusia
Indonesia sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan Bangsa, Sikap
rela berkorban untuk kepentingan negara dan Bangsa, maka dikembangkanlah rasa
kebangsaan dan bertanah air Indonesia, dalam rangka memelihara ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Persatuan dikembangkan
atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan
persatuan Bangsa Indonesia.
Sila ketiga yang berbunyi “persatuan
Indonesia” mempunyai makna bahwasannya setiap manusia didunia ini harus saling
bersatu, Indonesia sebagai Negara yang mempunyai jumlah penduduk terbesar di
dunia tentu sangat rawan terjadi konflik yang mengatasnamakan suku ras budaya,
warna kulit,agama. Pentingnya sila ketiga ini bagi para mahasiswa Pendidikan
Luar Biasa (PLB) dapat dilihat dari rasa persatuan antara orang normal dengan
orang berkebutuhan khusus, adanya perbedaan yang sangat jelas terlihat, maka
dengan pengamalan sila ke tiga ini dapat diharapkan adanya rasa saling
membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. mempersatukan jiwa kebersamaan antar
manusia pada umumnya
4.
SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPINOLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN/ PERWAKILAN
Sila Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyarawaratan/ Perwakilan,
masyarakat
Indonesia sebagai warga negara dan mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama. Dalam menggunakan hak-haknya ia menyadari perlunya memperhatikan dan
mengutamakan kepentingan negara dan kepentingan masyarakat.
Karena mempunyai kedudukan, hak,
dan kewajiban yang sama, maka pada dasarnya tidak boleh ada suatu kehendak yang
dipaksakan kepada pihak lain. Sebelum diambil keputusan yang menyangkut
kepentingan bersama terlebih dahulu diadakan musyawarah. Keputusan diusahakan
secara mufakat. Musyarwarah untuk mencapai mufakat ini, diliputi oleh semangat
kekeluargaan, yang merupakan ciri khas Bangsa Indonesia.
Manusia Indonesia menghormati dan
menjunjung tinggi setiap hasil keputusan musywarah, karena semua pihak yang
bersangkutan harus menerimanya dan melaksankannya dengan baik dan tanggung
jawab. Disini kepentingan bersamalah yang diutamakan di atas kepentingan
pribadi dan golongan. Pembinaan dalam musyawarah dilakukan dengan akal sehat
dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Keputusan-keputusan yang diambil
harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan
keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan, demi kepentingan bersama. pengamalan
nilai nilai sila ke empat ini dapat di laksanakan oleh para mahasiswa
Pendidikan Luar Biasa (PLB) yakni adanya kebersamaan dalam hal kekeluargaan
untuk memecahkan suatu perbedaan yang terjadi. Meyakinkan tentang pentingnya
keberadaan setiap orang yang menjadi bagian didalamnya meskipun tidak dalam
kondisi yang sama. Kepentingan bersama antara mahasiswa Pendidikan Luar biasa
dan anak berkebutuhan khusus ini yang harus diutamakan oleh setiap mahasiswa,
karena dengan ini akan terbentuk rasa kebersamaan dan kekeluargaan secara
otomatis.
5.
SILA KEADILAN
BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, masyarakat Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatan yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menghormati hak-hak orang lain.
Tidak adanya rasa saling
menjatuhkan ataupun rasa saling menghina antarmanusia akan menyatukan
kebersamaan yang terbangun melalui proses penyesuaian. Dalam penjelasan
bagaimana pentingnya sila kelima ini bagi para mahasiswa PLB dapat diartikan adanya
kesamaan antara orang yang mempunyai kebutuhan khusus dengan orang normal pada
umumnya, karena rasa keadilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan kita saat
ini dapat menghilangkan ketidakadilan dan ketidaksamaan derajat yang justru
akan memojokkan salah satu pihak yang dianggap kurang dapat menyesuaikan dengan
kondisi yang ada.
Keadilan untuk mendapatkan hak dan
kewajiban mutlak bagi setiap manusia, manusia diciptakan dalam bentuk dan wujud
yang berbeda, perbedaan ini bukan berarti berbeda pula hak dan kewajiban yang
didapatkan oleh masing-masing individu. Sebagai mahasiswa Pendidikan Luar Biasa
(PLB) kenyataannya dalam pengamalan sila ke lima ini dapat direalisasikan dengan
cara menganggap semua manusia itu sama dihadapan Tuhan
BAB
III
PENUTUP
· KESIMPULAN
Berdasarkan
latar belakang, pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dengan
mengamalkan sila-sila pada pancasila maka terwujudlah mahasiswa yang mengerti
akan pentingnya berketuhanan, berkemanusiaan, persatuan, permusyawaratan dan
keadilan. Maka ini dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
menjalakan profesi nantinya. Pendidikan pancasila sangat berperan penting dalam
pengembangan pendidikan dan pembentukan karakter anak, karena mahasiswa PLB
adalah mahasiswa calon guru nantinya maka dapat menerapkan pengamalan pancasila
pada anak didiknya.
· SARAN
Untuk
mengembangkan nilai-nilai Pancasila, diperlukan usaha yang cukup keras. Salah
satunya kita sebagai mahasiswa harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.
Selain itu, kita juga harus mempunyai kemauan yang keras guna mewujudkan negara
Indonesia yang aman, makmur dan nyaman bagi setiap orang yang berada di
dalamnya.
Langganan:
Postingan (Atom)